Senin, 29 Desember 2014

Dongeng Kisah semut dan Kupu-kupu


Dikisahkan ada sebuah hutan yang sangat lebat, tinggallah disana bermacam-macam hewan, mulai dari semut, gajah, harimau, badak, burung dan sebagainya. Pada suatu hari datanglah badai yang sangat dahsyat. Badai itu datang seketika sehingga membuat panik seluruh hewan penghuni hutan itu. Semua hewan panik dan berlari ketakutan menghindari badai yang datang tersebut.

Keesokan harinya, matahari muncul dengan sangat hangatnya dan kicauan burung terdengar dengan merdunya, namun apa yang terjadi? banyak pohon di hutan tersebut tumbang berserakan sehingga

Selasa, 23 Desember 2014

KISAH TELADAN NABI MUHAMMAD & JERUK...



Sebenarnya cerita ini sudah banyak tersebar di banyak blog dan tempat lain, tapi… saya hanya ingin berbagi kepada sahabat semuanya satu kisah yang membuat saya terharu saat pertama kali membacanya….
Semoga kita senantiasa mampu mengingat dan memaknai cerita ini untuk terus berbenah dan menjadi berbekal,
Suatu hari Rasulullah SAW didatangi oleh seorang wanita kafir. Ketika itu baginda bersama beberapa orang sahabat. Wanita itu membawa beberapa biji buah limau sebagai hadiah untuk baginda. Cantik sungguh buahnya. Siapa yang melihat pasti terliur. Baginda menerimanya dengan senyuman gembira. Hadiah itu dimakan oleh Rasulullah SAW sebuah demi sebuah dengan tersenyum.

Malam Panjang -

Malam Kini kurasa Begitu panjang tak Bisa lagi Kutidur Lebih cepat dari jam 1 pagi semua imajinnasi ku Tentang nya terus Melayang dan suaranya Berdenggung ditelingaku, Apa yang Kurasa Ohhh mungkinkah aku jatuh cinta padanya, tapi Apakah Dia merasakan apa yang Kurasakan itu lah yang terus Membanyang Dipikiran ku , Kucoba Pejamkan mata dengan bayangannya yang terus teruntai dipikiran Hingga akhir nya Ku Membuka mata dan Kulihat jam sudah menunjukan jam 2:43 pagi, lalu aku Bergumang "aduh Betar lagi sudah mau jam 3 besok harus kerja", jadi Kucoba mencari apa yang bisa kumakan Kulihat ditudung nasi dan lauk sudah tidak ada lagi, dengan terpaksa Ku Rebus mie instan dan kulahap dengan harapan Ku bisa Tidur sesegera mungkin, jam Sudah Menjukkan pukul 03:00 pagi, tak ambil pusing Kuambl Hanpone dan ku Putar musik Kesukaan Ku, Berlahan-lahan Ku mulai menguap Kupejamkan mata dan tampa Kusadari hari sudah Menunjukan jam 8 pagi, Ohhhh NO........ AKU TERLAMBAT LAGI !!,...

Senin, 22 Desember 2014

Sungai Jodoh

Pada suatu masa di pedalaman pulau Batam, ada sebuah desa yang didiami seorang gadis yatim piatu bernama Mah Bongsu. Ia menjadi pembantu rumah tangga dari seorang majikan bernama Mak Piah. Mak Piah mempunyai seorang putri bernama Siti Mayang. Pada suatu hari, Mah Bongsu mencuci pakaian majikannya di sebuah sungai. “Ular…!” teriak Mah Bongsu ketakutan ketika melihat seekor ulat mendekat. Ternyata ular itu tidak ganas, ia berenang ke sana ke mari sambil menunjukkan luka di punggungnya. Mah Bongsu memberanikan diri mengambil ular yang kesakitan itu dan membawanya pulang ke rumah.

Mah Bongsu merawat ular tersebut hingga sembuh. Tubuh ular tersebut menjadi sehat dan bertambah besar. Kulit luarnya mengelupas sedikit demi sedikit. Mah Bongsu memungut kulit ular yang terkelupas itu, kemudian dibakarnya. Ajaib… setiap Mah Bongsu membakar kulit ular, timbul asap besar. Jika asap mengarah ke Negeri Singapura, maka tiba-tiba terdapat tumpukan emas berlian dan uang. Jika asapnya mengarah ke negeri Jepang, mengalirlah berbagai alat elektronik buatan Jepang. Dan bila asapnya mengarah ke kota Bandar Lampung, datang

DONGENG AJI SAKA


Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Medang Kamulan yang diperintah oleh raja bernama Prabu Dewata Cengkar yang buas dan suka makan manusia. Setiap hari sang raja memakan seorang manusia yang dibawa oleh Patih Jugul Muda. Sebagian kecil dari rakyat yang resah dan ketakutan mengungsi secara diam-diam ke daerah lain.

Di dusun Medang Kawit ada seorang pemuda bernama Aji Saka yang sakti, rajin dan baik hati. Suatu hari, Aji Saka berhasil menolong seorang bapak tua yang sedang dipukuli oleh dua orang penyamun. Bapak tua yang akhirnya diangkat ayah oleh Aji Saka itu ternyata pengungsi dari Medang Kamulan. Mendengar cerita tentang kebuasan Prabu Dewata Cengkar, Aji Saka berniat menolong rakyat Medang Kamulan. Dengan mengenakan serban di kepala Aji Saka berangkat ke Medang Kamulan.

Perjalanan menuju Medang Kamulan tidaklah mulus, Aji Saka sempat bertempur selama tujuh hari

Dongeng Petualangan Tom Sawyer



Tom Sawyer adalah seorang anak laki-laki yang sangat menyukai petualangan. Pada suatu malam ia melarikan diri dari rumah, lalu bersama temannya yang bernama Huck pergi ke pemakaman. “Hei, Huck! Kalau kita membawa kucing yang mati dan menguburnya, katanya kutil kita bisa diambil. ” “Benar. Serahkan saja padaku! Masa’sih begitu saja takut. ”

” Hei , tunggu! Ada orang yang datang! Tom dan Huck segera bersembunyi. “Bukankah itu dokter dan Kakek Peter? Dan itu si Indian Joe…” Kemudian Dokter dan Kakek Petter mulai bertengkar karena masalah uang. Untuk mendapatkan mayat, Dokter harus melakukan penggaliannya berdua. Lalu Kakek Petter mulai menaikkan harga, tetapi Dokter menolak. Kemudian Kakek Petter dipukul oleh Dokter hingga terjatuh. Setelah itu, si Indian Joe memungut pisau yang dibawa Kakek Petter

Antara Paku dan kayu




Antara Paku dan kayu Wahai paku, engkau telah melukai aku. Seru sang kayu.. Paku pun menjawab: Seandainya engkau bisa melihat apa yang terjadi pada kepalaku, niscaya engkau akan memaafkanku.. Pesan moral: Apabila Anda hendak memarahi seseorang, cobalah berfikir sejenak dan mendengarkan alasan orang tersebut. Selain bisa memahami permasalahan dengan jernih, hati yang tenang dari emosi amarah akan memunculkan sifat sabar dan penuh pengertian serta pemaaf tentunya.






KUtian : http://kisahislami.com/2013/03/30/kisah-imajinatif-antara-kayu-dan-paku/

Negeri Berjuta Luka; Sebuah Renungan Atas Carut Marut Indonesia




Negeriku, indonesia yang kucinta. sebuah negeri dengan ratusan pulau yang tersebar dari ujung barat hingga timur. nusantara dengan bubungan gunung gemunung yang menjulang, sebuah bagian dari sirkum pasifik dan sirkum mediterania yang menyatu  dalam titik di sekitar katulistiwa. negeri yang

Kupu - kupu dan Bunga -



pertama kali saat aku menyenangi kupu-kupu dan bunga. Bentuknya bagus-bagus dan warnanya indah-indah. Saat melihat seekor kupu-kupu menyentuhkan sayapnya pada kelopak bunga, warna yang dimiliki keduanya berbaur hingga aku tak tahu mana yang lebih indah. Saat itu aku membayangkan bahwa kupu-kupu dapat membuat bunga terlihat lebih cantik, dan sebaliknya. Aku suka saja membiarkan pemandangan itu bergolak dibawah sinar matahari. Lalu aku semakin senang menghabiskan malam dengan membayangkan kupu-kupu dan bunga di tempat tidur, untuk bangun pagi-pagi keesokan harinya dan menyaksikan sendiri keduanya bercengkerama.

pada akhir Nya Kulihat Dipagi hari bungga itu DItemani Kupu-kupu yanng Lebih cantik, dan

Anak Laki-laki dan Setoples Kacang



Seorang anak laki-laki diijinkan oleh ibunya untuk memasukkan tangannya ke dalam sebuah toples dan mengambil kacang yang ada di dalamnya. Dan anak laki-laki itu memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang, tetapi karena anak laki-laki itu mengambil kacang tersebut dengan genggaman yang sangat besar, dia tidak dapat menarik tangannya keluar, dan disana dia berdiri terus, tidak rela untuk melepaskan sebiji kacangpun dari genggamannya karena dia ingin mengambil semuanya sekaligus. Karena rasa penasaran dan kecewa dia mulai menangis.

"Putraku," kata ibunya ,"Ambillah kacang tersebut setengah genggam saja, sehingga kamu akan lebih mudah mengeluarkan tanganmu dari toples tersebut, dan mungkin kamu akan bisa memiliki lebih banyak kacang lagi jika kamu mengambilnya berulang-ulang."

Jangan mengerjakan sesuatu yang terlalu banyak sekaligus.

Singa, Keledai dan Rubah Berbagi Mangsa


Seekor singa, seekor keledai dan seekor rubah, berburu bersama-sama dan berhasil menangkap banyak hewan hutan. Sang Keledai pun di minta untuk membagi hewan tangkapan tersebut, dan sang Keledai membaginya dengan sangat adil, membaginya menjadi tiga bagian yang sama banyak.

Sang rubah sangat puas dengan cara pembagian itu, tetapi sang Singa menjadi sangat marah, dan dengan sekali mengayunkan cakarnya yang besar kepada keledai, sang keledai pun mati dan ikut menambah tumpukan mangsa.

Lalu sang Singa berbalik ke arah rubah.

"Sekarang, kamu yang membaginya," katanya dengan marah.

Sang Rubah tidak membuang waktunya lagi untuk berbicara. Dengan cepat ia menumpuk hewan tangkapan tersebut menjadi satu tumpukan besar. Lalu dari sana, ia mengambil sebagian kecil untuk dirinya sendiri, itupun bagian yang tidak berarti seperti tanduk dan tapak kaki dari kambing gunung, termasuk ekor dari sapi.

Sang Singa yang amarahnya telah mereda, tersenyum dan bertanya kepada sang Rubah.

"Siapa yang mengajari kamu untuk membagi tumpukan ini dengan adil?"

"Saya mendapatkan pelajaran membagi dari sang Keledai," balas sang Rubah sambil menjauh.

Pesan Moral: Jangan mengulangi nasib sial orang lain.